Jumat, 28 Januari 2011

Boncengannya Mana???


Di sore yang kondisinya hujan baru reda ini ane teringat beberapa pengalaman lucu dalam kehidupan ane. Cerita nya berkisar tentang "Boncengan yang tertinggal". Kisah ini ane angkat ke layar blog ini, melalui pengalaman ane sendiri dan juga beberapa orang dekat yang menceritakan kepada ane.




Kisah I 
Suatu waktu seorang keluarga dekat ane inisialnya adalah RMN bertemu dengan teman lamanya sebut saja bunga yang sedang hamil sedang menunggu angkot untuk pulang. Karena memang mereka akrab dan hal ini pun telah diketahui oleh suami yang juga merupakan teman akrabnya maka RMN pun membonceng bunga ke rumahnya. Di sepanjang jalanan mereka sebenarnya banyak berbincang namun karena suara kendaraan yang tidak jelas akhirnya mereka bungkam sepanjang perjalanan. Akhirnya tibalah mereka dirumah yang dituju, dan ternyata boncengannya telah hilang. RMN pun bingung akhirnya memutar lagi, dan ia tidak menemukan temannya tersebut. Akhirnya dia kembali memutar ke rumah yang dituju, dan betapa terkejutnya dia karena temannya itu udah disana. lalu diceritakan nya lah kejadian sebenarnya, bahwa sewaktu di perhentian lampu merah, temannya ingin memperbaiki posisi duduk, agar lebih nyaman dia pun turun sebentar, tak disangka lampu kembali hijau dan menghilanglah RMN melaju meninggalkan boncengannya. :))

Kisah II
Ane ingin mengantar adik ane ke terminal mobil karena dia hendak berangkat ke sebuah kota, ane membonceng adik ane, dan ditengah jalan dia minta diturunkan ke ATM. Kamipun berhenti di ATM, untuk mempersingkat waktu ane pun memutar sepeda motor sewaktu dia masuk ke ATM, dan berhenti tepat di depan ATM nya. Kulihat adik ane pun sudah naik, lalu tak berapa lama ane pun melaju, sewaktu hendak membelok, ane pun mengajak adik ane bicara tapi tidak ada suaranya. Aku pun membelokkan sepeda motor dan berhenti di tepi jalan. Lalu kutelpon adikku dan dia pun berkata bahwa dia ketinggalan dan segera menyusul dengan berjalan kaki karena jarak ane membelok dan ATM tidak terlalu jauh. Setelah dia sampai barulah diceritakannya, bukan dia tadi yang naik tapi baru tas travelnya, sewaktu tas travel itu naik ane segera menekan gas karena mengira dia yang naik =))

Kisah III
Waktu itu ane yang dibonceng ke Pasar oleh kacik (abang kedua), singkat kata kami pun mencari jalan alternatif untuk membelok karena untuk mempersingkat waktu. Tiba-tiba kacik  berhenti, dan turun untuk memeriksa ban kereta karena sewaktu mengendarai rada kurang nyaman, dia mengira ban itu kempes. Ane pun ikut turun. Ternyata ban tidak kempes, kacikku itupun naik ke sepeda motor dan langsung melaju, Ane pun ditinggal. Ane heran juga melihat kelakuannya, lalu ane coba telpon, tapi tidak diangkat, akhirnya ane masuk ke sebuah toko buku. Tak lama kemudian kacikku menelpon, dan bertanya kok ane gak naik, ternyata dia mengira ane sudah naik dalam waktu yang sangat singkat :D. Akhirnya ane pun jalan ke arahnya karena jika ingin memutar lagi lebih lama, lebih cepat ane yang jalan kaki. Mungkin ini adalah balasan dari perbuatan ane yang tidak disengaja sewaktu di Kisah II :D.

Itulah sedikit kisah ane, semoga menghibur!
Wassalam dan tetap mencoret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa