Rabu, 12 Januari 2011

Pedang Sakti Tongkat Mustika


Selama seminggu ini ane bersemedi dengan khusyuk membaca E-Book Novel Cerita Silat Indonesia yang berjudul Pedang Sakti Tongkat Mustika karangan Herman Pratikno, dan malam ini ane pun berhasil merampungkan novel yang terdiri dari 11 jilid tersebut. Seperti biasa ane akan mereview dan meresensi untuk para pecinta blog ini D.


Novel ini mengisahkan seorang Lingga Wisnu yang mengalami penderitaan yang luar biasa. Betapa tidak, semenjak dia berumur belum satu tahun, sekeluarga mereka harus menghadapi Fitnah yang melanda dan terpaksa berhadapan dengan pendekar-pendekar tangguh untuk menyelamatkan jiwa mereka. Hal ini berlangsung selama 8 tahun, setelah itu semua keluarganya terbunuh kecuali dia dan kakanya. Kakaknya menghilang entah kemana, tinggallah dia seorang diri, sebelum itu ia pun sempat terkena racun yang mematikan dan membahayakan dirinya. 

Mulailah petualangan dimulai, ternyata Lingga Wisnu adalah anak yang cerdas luar biasa. Dia berpindah dari satu guru yang mengasuh ke guru yang lainnya, dia dapat menghafal bacaan dalam waktu singkat, ingatannya tajam, jujur  dan dia tentu saja seperti Super Hero lainnya dia berpihak pada keadilan. Karena bakat alami ini, ia akhirnya menjadi pendekar tanpa tandingan. Dia pun berniat mencari tau siapa pembunuh keluarganya dan dimanakah saudara perempuannya berada?. Jika anda penasaran dan menyukai cerita silat, maka novel ini ane sarankan, cukup donlot e-book nya dan software pembaca e-booknya. Link Download sendiri ane dapet dari kaskus.

Novel ini sangat baik apabila ditinjau dari segi heroik, betapa semangat membara untuk membela bangsa dari tangan penjajah diajarkan oleh sang penulis dalam novel ini, juga mengajarkan kita untuk selau berpegang teguh pada kebenaran. Dari segi alur, juga sangat baik sekali, dimana penulis berhasil menggabungkan cerita awal yang  bersangkut paut penuh pada cerita akhir. Ane menyatakan kesalutan untuk hal ini.

Novel ini amat kurang menjelaskan mendetil tentang gambaran jumlah dan keadaan. Seringkali ane bertabrakan dengan hal yang salah dan tidak masuk akal di beberapa ending. Ending yang terasa dipaksakan juga menyebabkan novel ini terasa cacat, juga Super Hero kita yang selalu bernasib mujur membuat novel ini agar hambar :D. 

Nah itulah sekilas, resensi ane tentang Novel ini. Semoga bermanfaat!

Wassalam dan tetap mencoret!

2 komentar:

  1. bnr banget, kok kesannya si jagoan sllu unggul dlm satu gebrak, bahkan lbh hebat dari guru2nya skalipun, di smping itu yg di ceritakn cm si jagoan melulu, lantas perjalanan tokoh yg lain ga prnh di singgung sama skali, sprti kyai Basaman dll, NAIF wkwkwkwk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju gan, mungkin si penulis mengikuti gaya tempo dulu

      Hapus

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa