Senin, 24 Januari 2011

Satpam Gang GingGong


Setelah kurang lebih seminggu menghilang dari dunia virtual khususnya dunia perblog an :D, kali ini ane kembali hadir menemani sobat sekalian. Kali ini ane akan menyuguhkan sedikit bacaan yang berdasarkan benar-benar Kisah Nyata 100% karena ane sendiri yan menjamin keabsahan cerita ini. 




Dikisahkan ada sebuah rumah yang baru ditempati di sebuah gang, gang tersebut bernama Gang Ging Gong, memang kelihatannya nama ini asal tetapi gang ini memang ada. Rumah itu ditempati oleh sebuah keluarga yang diperoleh dari hasil sewa-menyewa. Keluarga ini memiliki seorang anak laki-laki yang masih kecil, umurnya ane perkirakan sekitar 1.5-2 tahun.

Yang menarik dari anak ini adalah kebiasaan nya yang senang tidur terlalu malam, dan seperti anak-anak pada umumnya yang sering menangis dan berteriak menunjukkan keberadaan mereka, anak laki-laki ini juga begitu. Dia tidak lagi ada suaranya sekitar pukul 00 - 01 tengah malam, setelah itu suara tangisannya akan terdengar lagi sekitar Pukul 04.00-04.30, menjelang azan shubuh sampe pagi barulah suaranya tidak terdengar lagi. Kebiasaan ini hampir setiap hari sehingga ane bisa mengamati sang anak. Anak ini juga jika sedang bermain sewaktu tengah malam senang mengamati keadaan sekitar dari jendela rumahnya yang terbuat dari kaca, sekitar setengah jam sekali, jika ia masih bangun. Si Anak seperti menjaga keamanan gang itu dengan tingkah laku nya, tentu saja orang tua yang mengasuh nya ikut juga terbangun dan menjaga anaknya tersebut. Maka dari itu anak ini ane pikir  layak mendapat gelar "Satpam Gang GingGong" dan diabadikan kisahnya melalui blog ini untuk usahanya mengamankan daerah itu :D.

Sekian Kisah nyata dan singkat dari ane, semoga menghibur sobat sekalian!

Wassalam dan tetap Mencoret!

Kamis, 13 Januari 2011

Added Value


Kali ini Suhu Mustofa akan memberikan wejangan sedikit tentang "Added Value". Added Value dibaca Eddit Veliyu, artinya Nilai tambah alias plus plus. Plus-plus itu artinya juga bagi ane adalah pulus-pulus, artinya bisa mendatangkan rejeki atau mendatangkan uang :D. Kata-kata ini juga sebenarnya ane kutip dari perkataan K.H. Zainuddin MZ dalam salah satu ceramah singkatnya. Ane termasuk salah satu fans gelapnya :">




Added Value hanya dapat jika kita mengerjakan sesuatu dengan ikhlas tanpa mengharapkan apapun dari manusia. Jika seseorang melakukan kejahatan kepada anda, dan anda pun membalas dengan hal yang sama maka anda tidak akan mendapatkan nilai tambah, karena skor kejahatan anda sama 1 :1, tetapi apabila anda justru mengerjakan kebaikan untuk nya maka skor anda menjadi 2 : 0 untuk kebaikan anda, 1 nilai point untuk anda yang telah terzalimi, 1 point lagi untuk berbuat baik. Inilah yang disebut dengan Added Value.

Jika sobat sekalian melakukan perbuatan baik kepada seseorang hanya agar ingin orang tersebut melakukan perbuatan baik kepada anda maka itu bukanlah Added Value. Syarat dari sebuah Added Value adalah sebuah nilai keikhlasan, anda berbuat baik masalah orang tersebut mau membalas atau tidak maka anda tidak pernah peduli, toh semua akan dibalas oleh Allah SWT.

Kok didepan Ane bilang bahwa Added value = Plus Plus = Pulus Pulus, apa hubungan nya ke Pulus ya, gini jika kita banyak berbuat baik kita akan disenangi orang, didoakan yang baik-baik, jauh dari sumpah serapah orang dan tentu saja mendapatkan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka, yang tentu saja mengurangi jumlah biaya yang harus dikeluarkan, dengan demikian secara langsung atau tidak langsung anda tentu saja memperoleh PULUS. 

Kenapa Added Value ini terasa sangat menarik tapi jarang sekali yang mau melakukannya? Karena nafsu manusia selalu ingin dipuji atau mendapatkan balasan setimpal dari manusia lain, padahal balasan setimpal itu ada bahkan dari Tuhan Yang Maha Melihat, tetapi karena bentuknya abstrak, tidak nyata maka tentu saja kurang menggiurkan bagi nafsu manusia.

Itulah sedikit wejangan dari ane, suhu Mustofa, semoga kelak kisanak dapat mengajarkannya dalam kehidupan sehari-hari.:D

Wassalam dan tetap Mencoret!

Rabu, 12 Januari 2011

Pedang Sakti Tongkat Mustika


Selama seminggu ini ane bersemedi dengan khusyuk membaca E-Book Novel Cerita Silat Indonesia yang berjudul Pedang Sakti Tongkat Mustika karangan Herman Pratikno, dan malam ini ane pun berhasil merampungkan novel yang terdiri dari 11 jilid tersebut. Seperti biasa ane akan mereview dan meresensi untuk para pecinta blog ini D.


Novel ini mengisahkan seorang Lingga Wisnu yang mengalami penderitaan yang luar biasa. Betapa tidak, semenjak dia berumur belum satu tahun, sekeluarga mereka harus menghadapi Fitnah yang melanda dan terpaksa berhadapan dengan pendekar-pendekar tangguh untuk menyelamatkan jiwa mereka. Hal ini berlangsung selama 8 tahun, setelah itu semua keluarganya terbunuh kecuali dia dan kakanya. Kakaknya menghilang entah kemana, tinggallah dia seorang diri, sebelum itu ia pun sempat terkena racun yang mematikan dan membahayakan dirinya. 

Mulailah petualangan dimulai, ternyata Lingga Wisnu adalah anak yang cerdas luar biasa. Dia berpindah dari satu guru yang mengasuh ke guru yang lainnya, dia dapat menghafal bacaan dalam waktu singkat, ingatannya tajam, jujur  dan dia tentu saja seperti Super Hero lainnya dia berpihak pada keadilan. Karena bakat alami ini, ia akhirnya menjadi pendekar tanpa tandingan. Dia pun berniat mencari tau siapa pembunuh keluarganya dan dimanakah saudara perempuannya berada?. Jika anda penasaran dan menyukai cerita silat, maka novel ini ane sarankan, cukup donlot e-book nya dan software pembaca e-booknya. Link Download sendiri ane dapet dari kaskus.

Novel ini sangat baik apabila ditinjau dari segi heroik, betapa semangat membara untuk membela bangsa dari tangan penjajah diajarkan oleh sang penulis dalam novel ini, juga mengajarkan kita untuk selau berpegang teguh pada kebenaran. Dari segi alur, juga sangat baik sekali, dimana penulis berhasil menggabungkan cerita awal yang  bersangkut paut penuh pada cerita akhir. Ane menyatakan kesalutan untuk hal ini.

Novel ini amat kurang menjelaskan mendetil tentang gambaran jumlah dan keadaan. Seringkali ane bertabrakan dengan hal yang salah dan tidak masuk akal di beberapa ending. Ending yang terasa dipaksakan juga menyebabkan novel ini terasa cacat, juga Super Hero kita yang selalu bernasib mujur membuat novel ini agar hambar :D. 

Nah itulah sekilas, resensi ane tentang Novel ini. Semoga bermanfaat!

Wassalam dan tetap mencoret!

Selasa, 11 Januari 2011

Sembuhkan Maag dengan Alpukat


Ditengah kesibukan ane membaca Novel "Pedang Sakti Tongkat Mustika", ane menyempatkan diri untuk menulis tentang Penyakit Maag. Tujuannya agar pengunjung blog dan fans gelap ini tidak kecewa dan tetap setia mengunjungi blog yang indah ini :">. Klo bicara penyakit Maag sering kali terdapat salah tafsir antara penyakit radang lambung dan perut kembung. 

Senin, 10 Januari 2011

Konflik Antar Kost


Di Artikel kemarin  ane udah berjanji untuk menceritakan, mengapa sampe ane tidak bisa membuat KTP di rantau orang. Ini dikarenakan sebuah konflik sehingga menimbulkan sebuah ketidak adilan dalam pengalaman hidupku. Pengalaman Pahit yang akan selalu terpatri di hati sanubari ini :(.




Setelah mengetahui bahwa untuk membuat Rekening harus punya KTP maka ane pun segera menuju ke kelurahan tempat dimana aku tinggal. Ada sedikit pengalaman lucu sewaktu ane ingin pergi kesana. Karena tidak tahu dimana letak kelurahannya, ane pun menanyakan hal tersebut kepada salah seorang penghuni kost yang telah lama, dia pun menyarankan ane untuk naik "motor" kesana karena letaknya yang jauh. Ane pun setuju, karena pikir ane dibonceng pake sepeda motor tentu lebih nyaman, duduk yang manis dan sampailah ke tujuan :D. Ane pun menunggu di sebuah bangku, tetapi setelah sekian lama ane menunggu tidak ada seorang pun yang mengendarai sepeda motor datang untuk mengantarkan. Lalu ane bertanya lagi pada penghuni kost itu dan dia pun berkata " Ya, naek motor dari ujung jalan ini, motornya nomor 24 kearah Amplas". Aku pun segera menyadari kebodohanku, ternyata yang dimaksud " motor " adalah angkot :)).

Setelah mendengar penuturan itu, ane pun pergi ke ujung jalan itu dan kemudian naek becak, Lho kok naek becak,????  ya , karena ane gak tau mau berhenti dimana kalo naek angkot, ane naik becak sambil menghafal jalan, dan benarlah dugaan ane, ternyata letaknya  sekitar 2 KM, jadi pulangnya ane bisa jalan kaki :D. Ane pun masuk ke kelurahan dan meminta untuk membuatkan KTP, ternyata pegawai kelurahan disana meminta ane untuk membawa surat pengantar dari Kepling. Akhirnya ane pun pulang dengan tangan hampa dan tentu saja dengan berjalan kaki .

Singkat cerita Sepulang nya ane segera menemui Kepling (Kepala Lingkungan) nya, yang ternyata sore baru ada di tempat tinggalnya, ane pun menunggu hingga sore. Setelah bertemu, dia menolak mentah-mentah permintaan untuk membuatkan surat pengantar, alasannya sederhana karena kami adalah penduduk musiman bukan penduduk menetap. Ane pun akhirnya pulang dengan kecewa.

Setelah ane sedikit bercerita dengan kawan sekost ane, ternyata hanya warga kost kami yang tidak mendapatkan surat pengantar dari kepling tersebut, warga kost lain dengan mudah mendapatkannya, apalagi mereka yang kost di rumah Kepling nya, mereka justru mendapat tawaran tersendiri untuk mendapatkan KTP. Setelah usut punya usut ternyata Pak Kepling ini memiliki dendam pribadi terhadap Induk Semang kost kami sehingga bersikap begitu. Tak tahukah dia bahwa ane sama sekali gak tau menau tetapi harus menjadi korban. Itulah Manusia :>.

Wassalam dan tetap mencoret!