Selasa, 28 Februari 2012

Tarif Listrik pun akan Naik


Belum selesai kabar buruk yang satu telah menyusul kabar buruk yang lain yaitu rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik. Yang dikhawatirkan adalah apabila kenaikan ini serempak (Harga BBM Naik dan Tarif Dasar Listrik Naik) otomatis harga barang-barang akan meningkat tajam sebesar 20% (prediksi yang terdapat di koran) yang dapat memicu inflasi.



Jika alasannya untuk menaikkan BBM adalah karena tingginya harga minyak dunia dan penghematan  anggaran maka alasan untuk menaikkan tarif dasar listrik adalah juga demi penghematan anggaran. Untuk pelanggan yang tidak mampu kemungkinan besar tidak mengalami kenaikan, yang digolongkan pelanggal tidak mampu adalah yang memiliki daya listrik sebesar 450 Watt.

Apapun alasannya yang diberikan pemerintah, yang tetap terbebani adalah rakyat kecil. Yang menjadi kontradiksi adalah pemerintah terus berupaya untuk menghemat anggaran, namun hutang kita semakin banyak dan semakin bertambah dari tahun ke tahun, jarang sekali mengalami penurunan. Berikut statistik data hutang Indonesia dari tahun 2000-2011 yang bersumber dari sini  :
  • Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
  • Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
  • Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
  • Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
  • Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
  • Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
  • Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
  • Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
  • Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
  • Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
  • Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
  • November 2011: Rp 1.816,85 triliun (28,2%)
Jika kita perhatikan hutang Indonesia tersebut dan kelakuan para anggota dewan maka sangatlah bertolak belakang. Hutang Indonesia sebegitu besarnya namun anggota dewan kita bersikeras untuk membangun gedung baru, membeli kursi dari jerman , merenovasi gedung  dll. Inikah yang disebut menghemat anggaran seperti yang dicontohkan oleh wakil rakyat kita.

Sudah seharusnya untuk menghemat anggaran maka lebih bijak jika tiap institusi menghemat anggaran mereka sendiri. Sebagai contoh Jika suatu institusi dkk yang diberikan anggaran sebesar 1 miliar, jika bisa dihemat sebesar 100 juta atau 10 juta ataupun 1 juta saja maka berapa besar anggaran yang bisa kita hemat jika semua institusi dkk melakukan hal tersebut.

Inilah sedikit komentar dari ane, semoga Indonesia  ke depannya jauh lebih baik.
Wassalam dan Tetap Mencoret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa