Kamis, 15 Maret 2012

Rekening Gendut


Di Pagi ini, ane ingin sedikit berkomentar tentang kata-kata yang akhir-akhir ini sering ane denger yaitu " Rekening Gendut". Kata-kata ini dipopulerkan oleh media massa, sehingga banyak yang latah dengan menyebutkan kata yang sama. Istilah ini sendiri menjadi populer setelah DW, seorang pegawai pajak yang memiliki rekening hingga miliaran. Banyak yang menduga bahwa itu adalah hasil korupsi walaupun belum terbukti sama sekali.



Walaupun belum terbukti anehnya para media massa bahkan sekelas media cetak tempo bersikap seolah olah DW telah terbukti bersalah. Di Edisi terbitannya bahkan Majalah ini memplesetkan kata "Direktorat Jenderal Pajak" dengan kata "Direktorat Jenderal Palak". Sungguh ini sangat tidak manusiawi mengingat DW belum terbukti bersalah, dan sedang dalam masa penyelidikan. Sekalipun DW terbukti bersalah ini juga  masih tidak pantas karena kata-kata diatas sungguh menyakitkan semua pegawai yang bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Hanya karena beberapa orang pantaskah kita menghina semuanya?

Sebaiknya kita jangan bermental barbar, yang menggembar-gemborkan sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Hanya demi keuntungan pribadi, kita senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Jika ingin memvonis maka vonislah orangnya, jangan semuanya. Salahkan yang bersalah, hukum yang bersalah, itu sudah Wajar. Namun jika satu berbuat salah, kita salahkan semuanya maka itu namanya kurang ajar. Jika kita menyalahkan orang yang belum terbukti bersalah, itu namanya FITNAH. 

Be Wise Man!
Wassalam dan Tetap Mencoret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa