Rabu, 23 Februari 2011

Andaikata semua nyata


Waktu itu azan shubuh telah berkumandang, nenekku (alm)  membangunkanku untuk sholat shubuh. Aku dengan malas membuka mata, kulihat nenekku lengkap dengan mukenanya sudah siap untuk melaksanakan sholat shubuh. Aku membuka mata tapi belum bangkit, rasa malas masih menyelimutiku.



Akupun akhirnya bangun, dengan sedikit memaksakan diri, aku pun pergi ke kamar mandi dan mengambil air wudhu dengan sedikit rasa malas, kemudian aku mengambil sajadah lalu kembali ke ruang depan. Betapa terkejutnya aku ketika melihat seseorang masih tertidur sangat pulas di sofa tadi. Orang itu tak lain adalah aku, jadi jika orang itu adalah aku, jadi yang mau sholat ini siapa.

Aku segera terperanjat ditengah kebingungan, mengucek mata dan melihat sekeliling, rupanya aku baru terbangun dari tidur yang sesungguhnya, yang tadi hanyalah mimpi karena ketiduran dari rasa malasku. Aku segera mengambil air wudhu dan sembahyang, jika membayangkan mimpi itu. ane sangat takut betapa tidak, ane tidur sangat pulas di sofa itu seperti jenazah, dan yang melihat itu adalah rohku. Sampai sekarang akupun masih takut kalau itu jadi kenyataan :).

Itulah sedikit pengalaman dari ane, semoga dapat kita petik pelajaran agar kita tidak malas untuk mengerjakan kewajiban kita sebagai makhluk yang telah diciptakan di muka bumi ini.

Wassalam dan tetap mencoret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa