Jumat, 05 Agustus 2022

Tips Beramal Saleh

Beramal Saleh Ilmu dicari dengan tujuan untuk diamalkan. Manfaat mengamalkan ilmu disebutkan dalam ayat yang artinya, “Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketakwaannya. “ (QS. Muhammad: 17).
Para ulama berkata, “Siapa yang mengamalkan apa yang ia ilmui, maka Allah akan wariskan ilmu kepadanya yang ia tidak ketahui.” Jika ilmu tidak diamalkan maka ilmu akan menjadi argumen yang menjatuhkannya. 
Dari Usamah bin Zaid h, Nabi  bersabda,
Ada seseorang yang didatangkan pada hari kiamat lantas ia dilemparkan dalam neraka. Usus-ususnya pun terburai di dalam neraka. Lalu dia berputar-putar seperti keledai memutari penggilingannya. Lantas penghuni neraka berkumpul di sekitarnya lalu mereka bertanya, “Wahai fulan, ada apa denganmu? Bukankah kamu dahulu yang memerintahkan kami kepada yang kebaikan dan yang melarang kami dari kemungkaran?” Dia menjawab, “Memang betul, aku dulu memerintahkan kalian kepada kebaikan tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku dulu melarang kalian dari kemungkaran tapi aku sendiri yang mengerjakannya.” (HR. Bukhari, no. 3267 dan Muslim, no. 2989).

Selama kita tidak mengamalkan ilmu berarti kita disebut bodoh. Sebagaimana kata Fudhail bin ‘Iyadh r, “Seseorang yang berilmu tetap disebut bodoh sampai ia mengamalkan ilmu. Jika ia mengamalkan ilmu, barulah disebut sebagai ‘alim.” Kenapa demikian? Karena orang yang tidak mengamalkan ilmu tidaklah berbeda seperti dengan orang bodoh sampai ia mau mengamalkan ilmunya. Kalau kita lihat praktik para salaf, mereka selalu berusaha mengamalkan ilmunya. 

Ibnu Mas’ud   berkata, “Dahulu orang-orang di antara kami (yaitu para sahabat Nabi) mempelajari sepuluh ayat Qur’an, lalu mereka tidak melampauinya hingga mengetahui maknanya, serta mengamalkannya.” (Muqaddimah Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir). 

Lihatlah pula perkataan Ibnu Mas’ud : “Siapa yang belajar ilmu (agama) lantas ia tidak mengamalkannya, maka hanya kesombongan pada dirinya yang terus bertambah.” (Disebutkan oleh Imam Adz-Dzahabi dalam Al-Kabair, hlm. 75). 

Imam Adz-Dzahabi berkata, “Adapun hari ini, hanya sedikit ilmu yang tersisa yang ditemui pada orang-orang yang jumlahnya sedikit. Yang mengamalkannya pun sedikit. Hasbunallah wa ni’mal wakil, hanya Allah yang memberikan kecukupan dan pertolongan.” (Tadzkirah Al-Hafizh, 3:1031).

Ilmu yang bermanfaat tentu saja adalah ilmu yang diamalkan. Di antara doa Nabi g adalah meminta supaya dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat, 

“ALLAHUMMA INNI A’UDZU MIN ‘ILMIN LAA YANFA’, WA MIN QOLBIN LAA YAKHSYA’, WA MIN NAFSIN LAA TASYBA’, WA MIN DA’WATIN LAA YUSTAJAABU LAHAA (artinya:Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari
ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas,dan dari doa yang tidak dikabulkan).” (HR. Muslim,no. 2722).

Demikian sobat jika ada yang kurang dimengerti atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan berkomentar ya!
Sumber : Pdf Mereka yang Merugi - Muhammad Abduh Tuasikal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa