Minggu, 31 Oktober 2010 Pukul 22.00 WIB
Aku terpaksa sekali mengepel kamarku, genangan air dikamarku lumayan banyak. Karpet ku juga terpaksa harus berhujan ria malam ini karena basah dan diletakkan diluar. Sewaktu aku mengepel ada dua makhluk Jahil yaitu Nenek Lampir dan Kakek Drakula yang mengejekku, bukannya membantu. Lantaran hal itu makanya mereka untuk malam ini dan blog ini sebagai saksinya aku menyebut mereka Nenek Lampir dan Kakek Drakula. Apa yang terjadi dengan kamarku, mengapa kamarku jadi bergenang air? Apakah dua makhluk , si Nenek Lampir dan Si Kakek Drakula yang melakukannya? apakah mereka mengguyur seember air ke kamarku yang sejuk dan indah? Tidak Boy (begitulah sapaan akrab Andrea Hirata jika memanggil kalian), mereka tidak sekejam itu tapi lebih kejam dari itu, wkwkwkkw. Oke Boy aku akan menceritakan padamu kejadian malam ini. Jadi tolong dengarkan aku --dengan sedikit memaksa--
Minggu, 31 Oktober 2010 Pukul 20.00 WIB
Aku baru pulang dari sebuah perjalanan yang melelahkan yaitu dari kantorku, terus aku segera ganti baju, dan karena lapar makanya aku segera makan dengan lauk rendang bersama ,oleh-oleh nenek lampir dari Medan. Kulihat Nenek Lampir sibuk menyetrika dan Kakek Drakula sibuk menyiapkan mesin cuci. Dengan basa basi ku tawarkan mereka makan nasi, tentu saja dengan tegas ditolak oleh mereka, makanan mereka kan darah. tapi mereka cukup baik juga karena selama ini tidak meminum darahku, tetapi kasihan abang kosku yang bernama bang Ucok selalu sebagai tempat pelampiasan mereka kalau lagi kesal. Kita kembali ke topik, Lalu aku makan dengan lahap, Nenek lampir ada dibelakangku sambil menyetrika dan Kakek Drakula hilir mudik terbang ke dalam dan keluar, entah apa yang dikerjakannya.
Minggu, 31 Oktober 2010 Pukul 21.00 WIB
Nasi ku telah habis tak bersisa, dan piringnya pun bila perlu tidak usah dicuci karena sangat bersih sekali. Lalu datang lah acara TV yang membahas seorang tokoh yang sedang bercerita sambil menggunakan juga gerakan tangan, Lalu kata kakek Drakula berkata tokoh itu adalah penjual sate. Klo soal ngejek orang, aku dan kakek drakula sangat kompak, lalu kutambah-tambah dengan bumbu kata-kata, ntah apa salah tokoh satu ini sehingga dapat ledekan dari kami. Kemudian channel diganti , ada tokoh agama di layar kaca sambil berbincang-bincang sambil menggerakkan tangannya seperti tokoh pertama, karena lagi hot-hotnya ngomongi orang maka kami bilang aja toko agama ini kawannya si Penjual sate tadi.
Minggu, 31 Oktober 2010 Pukul 21.05 WIB
di sela-sela kami asik tertawa, terdeengarlah seperti gemerisik air seperti tertumpah ke lantai. Nenek Lampir menjerit diiringi dengan melesatnya Kakek Drakula ke arah sumber air. dan Gdebuk! Kakek Drakula sukses terjatuh karena lantai sudah licin dipenuhi oleh air yang berasal dari tumpahan air mesin cuci. Selangnya lupa diletakkan di kamar mandi, alhasil airnya kemana-mana memasuki semua tempat termasuk kamarku yang cantik jelita. Makanya malam ini aku mendapat Banjir kiriman yang berasal dari mesin cuci tadi. Dan kami pun berempat, aku , bang ucok, Kakek Drakula dan Nenek Lampir akhirnya mengeringkannya. Setelah semuanya selesai ternyata kamar ku belum selesai,masih banyak genangan air. Jadi aku mulai mengepel, dan kejadian selanjutnya seperti yang kuceritakan diatas. T_T
Minggu, 31 Oktober 2010 Pukul 23.30 WIB
Satu yang harus ane ucapkan, sebuah permintaan maaf, tapi jangan dikira ini untuk dua makhluk yang membuat aku lelah malam ini, tapi untuk dua tokoh yang tanpa salah telah kami gosipkan yang gak-gak. hehe.Maafkan kami Pak Tokoh, kami sudah kualat. Kepada yang lain, harap ini bisa dipetik hikmahnya agar kita berhati-hati dalam berbicara walau hanya maksudnya bercanda. :)
Wassalam dan Tetap Mencoret!
Dedicated For Nenek Lampir dan Kakek Drakula