Kali ini ane ingin menceritakan pengalaman ane dengan tukang salak. Waktu itu ane bermaksud untuk membeli salak di sebuah Kota Salak di Sumatera Utara. Kota ini memang terkenal dengan salaknya, dan uniknya salah satu Mesjid terbesar ditempat ini berkubah dengan bentuk menyerupai salak, pemerintah kota ini juga sangat bangga dengan menyebut kota ini sebagai "KOTA SALAK" di pintu gerbang selamat datang.
Perhatianku teralih dengan lewatnya sebuah sales sepatu menawarkan sepatunya kepada seorang kakek yang ketika ditanya hanya anggukan sebagai jawabannya. Tatkala kulihat si pedagang salak, aku sedikit terkejut karena Ibu ini memasukkan salak disebelah nya alias salak yang tidak super ke bungkusan anyaman salak ku. "Kok dicampur bu??" ucapku keheranan. Si Ibu itu menjawab spontan " Oh ini tadi ada salak yang jatuh ke sebelah ini". Aku pun mengatakan " oh gitu," dengan rasa berbaik sangka dan menganggap si pedagang adalah orang jujur. Aku pun pulang
Tatkala dirumah baru kusadari bahwa si pedagang itu berbohong, salak yang dimasukkan tadi memang salah yang telah dicampur dengan salak yang biasa, rasanya sedikit kelat dan ukurannya relatif lebih kecil. Aku pun merenung sebentar, Apakah rasa berbaik sangkaku itu salah??? Apakah sebegitu rendahnya para pedagang sehingga mengabaikan kejujuran hanya untuk menipu dengan harga ribuan rupiah??. Mungkin pedagang salak itu ingin berkata " Bukan Salakku jika SALAKmu ku campur, tetapi Salakmu sendiri karena perhatianmu teralihkan" (Salak = Salah, SALAK = SALAK) :)
Semoga menjadi pelajaran buat kita semua. Bener juga pesen bang Napi Waspadalah, Waspadalah! :))
Wassalam dan Tetap Mencoret! :-h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa