Rabu, 23 Februari 2011

Andaikata semua nyata


Waktu itu azan shubuh telah berkumandang, nenekku (alm)  membangunkanku untuk sholat shubuh. Aku dengan malas membuka mata, kulihat nenekku lengkap dengan mukenanya sudah siap untuk melaksanakan sholat shubuh. Aku membuka mata tapi belum bangkit, rasa malas masih menyelimutiku.



Akupun akhirnya bangun, dengan sedikit memaksakan diri, aku pun pergi ke kamar mandi dan mengambil air wudhu dengan sedikit rasa malas, kemudian aku mengambil sajadah lalu kembali ke ruang depan. Betapa terkejutnya aku ketika melihat seseorang masih tertidur sangat pulas di sofa tadi. Orang itu tak lain adalah aku, jadi jika orang itu adalah aku, jadi yang mau sholat ini siapa.

Aku segera terperanjat ditengah kebingungan, mengucek mata dan melihat sekeliling, rupanya aku baru terbangun dari tidur yang sesungguhnya, yang tadi hanyalah mimpi karena ketiduran dari rasa malasku. Aku segera mengambil air wudhu dan sembahyang, jika membayangkan mimpi itu. ane sangat takut betapa tidak, ane tidur sangat pulas di sofa itu seperti jenazah, dan yang melihat itu adalah rohku. Sampai sekarang akupun masih takut kalau itu jadi kenyataan :).

Itulah sedikit pengalaman dari ane, semoga dapat kita petik pelajaran agar kita tidak malas untuk mengerjakan kewajiban kita sebagai makhluk yang telah diciptakan di muka bumi ini.

Wassalam dan tetap mencoret!

Selasa, 22 Februari 2011

Predator


Film ini diawali dengan rasa bingung, baik dari penonton maupun dari bintangnya :D. Di awal Film ini sudah menceritakan tentang sekumpulan manusia yang terjatuh dihutan dengan terjun payung, entah dimana pesawat yang membawa mereka.Ane sebagai penonton bingung, dan bukan cuma ane ternyata para pemain ini pun mengalami kebingungan, dimana mereka? mengapa mereka sampai kesana. ??


Uniknya lagi, mereka yang disana memiliki masalah-masalah sendiri. Ada buronan, dokter, yakuza, pembunuh bayaran dan lain-lain. Selain mereka ada juga makhluk lain yang dijatuhkan dari sana. Merekalah Predator, para pemangsa. Mereka melakukan perburuan manusia dihutan itu disuatu planet yang telah ditetapkan. Mengapa mereka tidak dimangsa secara langsung? karena Predator lebih suka memangsa mereka dengan cara berburu.

Mereka mencoba bertahan sekuat tenaga, selama perjalanan mereka melihat ternyata mereka bukanlah yang pertama, sebelumnya telah banyak korban yang telah dibuang untuk dimangsa di planet itu.  Mereka seperti Survivor yang mencoba bertahan hidup dari sang Predator. Beberapa dari mereka dapat selamat dari berbagai cerita yang telah mereka dengar, tapi yang mati juga sudha tak terhitung jumlahnya.

Mampukah mereka selamat dari incaran sang predator??? Kenapa mereka yang terpilih untuk menjadi yang dimangsa, apakah mereka memiliki sekelumit kelebihan sehingga menantang predator untuk memburu dan memangsa mereka?? Anda dapat temukan jawabannya dengan menonton Film ini.

Kelebihan film ini ialah mengajarkan kepada kita untuk terus survive dan tidak menyerah dalam kondisi sekritis apapun. Jika ada kemauan ada jalan, Tiada perjuangan tanpa pengorbanan, itulah dua peribahasa yang cocok untuk Film ini. Film ini juga mengajarkan kita untuk cepat dan tepat dalam bertindak, kata-kata yang ane kutip dan ane sukai adalah " I am fast , I Win".

Kekurangan dari film ini adalah terlalu banyak mengumbar kekerasan, awal cerita yang menggantung dan tidak diakhiri dengan baik, juga beberapa hal yang tidak masuk akal, seperti pengkhianatan yang baru terungkap di akhir cerita, namun di awal cerita sebaliknya.

Itulah sedikit ulasan tentang film yang berjudul Predator, semoga menghibur.

Wassalam dan tetap mencoret!

Minggu, 20 Februari 2011

Makanan Agar Anak Cerdas


Hai sobat sekalian, apa kabar?? Mudah2an tetap setia mengunjungi blog ane yang tidak seberapa ini :D. Malam ini ane mendapatkan tips yang bagus untuk di share di blog ini yaitu tentang makanan yang dapat meningkatkan kecerdasan anak. Secara fitrah, setiap manusia ingin membina hubungan kekeluargaan yang meneruskan garis keturunan mereka. Memiliki anak yang cerdas tentu menjadi dambaan bagi setiap orang tua manapun.

Bukan Salah Nasionalisme


Mungkin saat sekarang ini, Nasionalisme menarik untuk dibahas, ini tak lain dan tak bukan karena berita yang menyedihkan di artikel yang lalu tentang Perfilman luar negeri yang akan angkat kaki dari bumi pertiwi Indonesia.  Di artikel yang lalu telah ane ceritakan pendapat ane, dan belum puas rasanya jika tidak menambah satu artikel lagi. Artikel ini tercipta dari sebuah pertanyaan dari seorang teman yang bertanya kepada ane, ane membela siapa, membela pemerintah atau pihak film luar negeri.


ane jawab dengan sejujur hati bahwa ane memihak perfilman luar negeri, terus kawan ane bilang bahwa rasa nasionalisme ane dimana????. Ane juga bingung ngejawabnya, apa iya penambahan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan rasa nasionalisme. Padahal bisa saja pihak luar setuju untuk menyanggupinya, mereka akan menaikkan harga tiket bioskop untuk mengimbanginya. Atau mereka takut kalau tiket dinaikkan, daya beli masyarakat Indonesia akan menurun sehingga lebih baik bertindak tegas diawal agar langkah-langkah antisipasi bisa dilakukan sejak dini. Untuk sementara ini alasan pihak luar adalah penambahan biaya yang dibebankan oleh pemerintah Indonesia tidak diterapkan di negara-negara lain.

Alasan saya pro dengan pihak luar dan kontra dengan pihak pemerintah adalah dikarenakan bukan karena Nasionalisme ane merosot, menurut ane  ini tidak ada hubungannya dengan nasionalisme. Alasan pertama sebagai konsumen tentu saja ane menolak jika pihak luar setuju maka harga tiket akan naik. Alasan kedua jika pemerintah tetap ingin menaikkan biaya dan daya beli masyarakat rendah maka ini akan berdampak pada lesunya dunia usaha di bidang perfilman. Beberapa perusahaan mungkin akan gulung tikar, atau setidak nya melakukan PHK pada beberapa pegawainya. Jika memang dari awal pihak luar menolak maka kemungkinan besar pihak penyedia Film melakukan langkah-langkah strategis untuk menanggulangi ini. Alasan ketiga, Pembajakan di Indonesia dikhawatirkan akan semakin menjadi, hal ini dilakukan karena para penggemar film ingin menyaksikan film favorit mereka. Tak ada rotan, akar pun jadi, Tak ada Original, Bajakan pun jadi. :))

Saya rasa ini yang dapat ane sampaikan kali ini. Ini adalah artikel uneg-uneg ane menanggapi berita yang menyedihkan untuk para pecinta film.Semoga para pecinta setia blog ini tidak bosan-bosannya mendengarkan uneg-uneg dari ane :).

Wassalam dan Tetap Mencoret!

Sabtu, 19 Februari 2011

Berita Menyedihkan tentang Film


Berita ini mungkin udah cukup lama namun baru saja ane dengar. Semua Film Luar Negeri Hollywood, Bollywood dan kawan-kawan bakalan tidak lagi beredar di Bioskop Indonesia dikarenakan pertambahan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah. Mudah-mudahan saja ini tidak terjadi karena sebagai penggemar film ane merasakan kesedihan yang sangat mendalam :(. 




Menurut pendapat ane pribadi perfilman Indonesia amat sangat kurang.Misalnya dari segi animasi  belum ada satupun yang bisa menyaingi Film Luar negeri, animasi kita berantakan dibidang ini. Cobalah anda bandingkan antara Film animasi dan iklan Indonesia, maka akan nampak ketimpangan yang sangat besar, Iklan Indonesia jauh lebih bagus animasinya dibandingkan Film Indonesia.

Dari segi cerita, Indonesia masih banyak yang manut aja, artinya jika Film hantu laku maka akan ada puluhan film hantu lainnya. Atau Film yang bertema cinta yang menyebutkan nama tempat seperti Eiffel I'm in Love, Alexandria, dll. Film Indonesia banyak yang hanya berfokus pada Cinta dan Hantu dan sedikit yang bertema Motivasi dan lainnya. Inti Film paling hanya 10-15 menit, yang lain hanyalah akal-akalan produsernya untuk memperpanjang durasi Film.

Dari segi pemain juga terkadang mengambil artis yang sedang beken beritanya, lalu dibuat film. Banyak pasangan-pasangan selebritis yang main film sewaktu hubungan berita mereka sedang hangat. Terkadang ceritanya asal-asalan, seolah-olah hanya untuk sponsor para artis ini untuk bepergian dari suatu tempat ke tempat lain.

Artikel ini ane buat semata-mata bertujuan bukan untuk menghina perfilman indonesia. Artikel ini hanyalah sebuah kritikan singkat yang ingin memajukan perfilman Indonesia, agar perfilman Indonesia dapat berkembang dan bersaing dengan dunia luar :).

Wassalam dan tetap mencoret!