Akidah tentang adanya alam kubur, adanya adzab kubur, adanya nikmat kubur, adanya pertanyaan Malaikat di alam kubur, adalah akidah yang disepakati oleh para ulama Ahlussunnah, tidak ada khilafiyah di antara mereka. Yang menyelisihi mereka adalah ahlul bid'ah dari kalangan Qadariyah, Mu'tazilah dan Khawarij.
Abdullah bin Abbas radhiallahu'anhu, beliau mengatakan: “Umar bin Khathab radhiallahu'anhu pernah berkhutbah: Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dahulu menerapkan rajam, maka kami pun menerapkan rajam sepeninggal beliau. Ketahuilah, akan ada sekelompok orang setelah kalian yang mendustakan hukuman rajam, mendustakan adanya Dajjal, mendustakan adanya syafa'at, mendustakan adanya adzab kubur, dan mendustakan adanya manusia yang akan dikeluarkan dari neraka setelah mereka hangus terbakar di neraka”. Diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Musnad Ahmad (no. 156), didhaifkan oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Ahmad. Beliau mengatakan: “sanadnya lemah”.
Dari Abdullah bin ad-Danaaj rahimahullah, ia mengatakan: “Aku pernah bertemu dengan Anas bin Malik radhiallahu'anhu. Ketika itu ada seorang lelaki yang berkata: wahai Abu Hamzah, ada sekelompok orang yang mendustakan adzab kubur! Anas bin Malik berkata: jangan kalian bermajelis dengan mereka!” Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Itsbatu 'Adzabil Qabri karya Al Baihaqi, 1/236
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu'anhu, ia berkata: “Sesungguhnya kalian kelak akan didudukkan di dalam kubur kalian. Lalu malaikat akan bertanya: siapa anda. Jika yang ditanya adalah seorang Mukmin, ia akan menjawab: aku adalah hamba Allah dalam keadaan hidup atau mati, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Seketika itu diluaskan kuburnya sesuai kehendak Allah. Ia pun bisa melihat tempat tinggalnya di surga dari dalam kuburnya. Lalu turunlah pakaian dari surga yang akan dipakainya.
Adapun jika yang ditanya adalah orang kafir, ketika ditanya: siapa anda? Orang itu menjawab: saya tidak tahu, saya tidak tahu, sampai 3x. Seketika itu disempitkan kuburnya sampai copot semua persendiannya dan saling bersinggungan satu sama lain. Lalu didatangkan ular-ular dari sisi kuburnya, yang mematuk dan memakannya. Jika ia teriak kesakitan, maka akan dipakaikan penutup kepala dari besi panas padanya”. Diriwayatkan oleh Ath Thabari dalam Tahdzibul Atsar (184).
Imam Ahmad bin Hambal(Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hambal Asy Syaibani, seorang imam besar Ahlussunnah dari Iraq. Tokoh besar dalam bidang fikih dan hadits. Kepada diri beliaulah madzhab Hambali dinisbatkan. Musnad Ahmad adalah salah satu karya beliau yang fenomenal dan dipelajari kaum Muslimin seluruh dunia hingga sekarang. Beliau wafat pada tahun 241H.) rahimahullah dalam matan Ushulus Sunnah beliau mengatakan: “Di antara prinsip akidah yang kami yakini adalah) mengimani adanya adzab kubur, dan bahwasanya umat ini akan diuji di dalam kuburnya, serta ditanya tentang iman, Islam, siapa Rabb-nya, dan siapa Nabinya. Dan ia akan didatangi oleh malaikat Munkar dan Nakir, dengan cara yang sesuai dengan kehendak Allah” Matan Ushulus Sunnah Imam Ahmad, poin 8 dan 9
Imam Abul Hasan Ali bin Isma’il Al Asy’ari64 rahimahullah berkata: “Para ahlul bid’ah (yaitu mu’tazilah dan qadariyah), mengingkari syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang-orang yang memiliki dosa. Mereka menolak riwayat-riwayat dari generasi salaf terdahulu. Mereka juga menolak kebenaran akan adanya adzab kubur dan bahwa orang kafir diadzab di dalam kubur mereka. Padahal para sahabat dan tabi’in radhiallahu’anhum ajma’iin telah bersepakat tentang hal ini”. Al Ibanah, halaman 4
Al Lalika'i66 rahimahullah membuat judul bab: “Hadits-hadits yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bahwa kaum Muslimin ketika sudah berada di dalam lubang kuburnya, maka ia akan ditanya oleh Munkar dan Nakir. Dan bahwa adzab kubur itu benar adanya, dan mengimaninya adalah suatu kewajiban”. Syarhu Ushuli Aqidati Ahlissunnah wal Jama'ah, 6/1199
Imam Abu Ja'far Ath Thahawi68 rahimahullah dalam matan Al Aqidah Ath Thahawiyah beliau mengatakan: “(Kami mengimani) adanya adzab kubur bagi orang yang memang berhak mendapatkannya. Dan adanya pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur, bertanya tentang Rabb-nya, agamanya dan Nabinya. Sebagaimana khabar yang datang dari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan dari para sahabatnya ridhwanullah 'alaihim”. Matan Al Aqidah Ath Thahawiyah, poin ke-80
Ibnu Qathan70 rahimahullah berkata: “Para ulama sepakat bahwa adzab kubur itu benar adanya, dan manusia akan diuji dengan pertanyaan di alam kubur, setelah ruh mereka dikembalikan ke jasadnya. Allah pun akan mengokohkan orang-orang yang Allah cintai (untuk menjawab pertanyaan itu). Dan para ulama sepakat bahwa mereka tidak akan merasakan pedihnya kematian lagi setelah itu. Para ulama Islam dari kalangan Ahlussunnah juga sepakat bahwa adzab kubur itu benar adanya, dan mereka sepakat tentang adanya malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur”Al Iqna' fi Masail al Ijma', 1/50
Al Muzanni (Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al Muzanni, seorang ahli fikih dari mazhab Syafi'i. Beliau salah satu murid langsung dari Imam Asy Syafi'i rahimahullah. Wafat pada tahun 264H.) rahimahullah dalam Syarhus Sunnah beliau berkata: “Kemudian mereka setelah mengalami penghimpitan, mereka akan ditanya (oleh malaikat)” Syarhus Sunnah lil Muzanni, poin ke 10
Abu Bakar bin Mujahid (Abu Bakar Ahmad bin Musa bin al-Abbas bin Mujahid al-Baghdadi, seorang ulama besar ahli qira'at di zamannya. Beliau wafat pada tahun 324H.) rahimahullah berkata: “Ahlussunnah bersepakat mengimani adanya adzab kubur. Dan bahwasanya manusia akan diuji di dalam kubur setelah ruh mereka dikembalikan kepada jasadnya. Dan mereka akan ditanya di sana. Allah pun akan mengokohkan orang-orang yang Allah cintai (untuk menjawab pertanyaan itu)”. Syarah Shahih Al Bukhari karya Ibnu Bathal, 3/358
Ibnu Bathal(Abul Hasan Ali bin Khalaf bin Abdil Malik bin Bathal Al Bakri, salah seorang ulama besar dalam madzhab Maliki. Beliau juga ulama besar dalam ilmu hadits. Syarah Shahih Bukhari karya beliau adalah salah satu kitab yang masyhur dan tinggi kedudukannya di tengah kaum Muslimin. Beliau wafat pada tahun 449H.) rahimahullah mengatakan: “Adzab kubur itu benar adanya. Ahlussunnah bersepakat untuk mengimaninya dan membenarkannya. Tidak ada yang mengingkarinya kecuali ahlul bid'ah” Syarhu Shahih Al Bukhari karya Ibnu Bathal, 3/38
Imam An Nawawi78 rahimahullah mengatakan: Madzhab Ahlussunnah menetapkan adanya adzab kubur, sebagaimana telah kami sebutkan. Berbeda dengan Khawarij dan mayoritas Mu'tazilah serta sebagian Murji'ah, yang mereka menafikan adanya adzab kubur Syarhu Shahih Muslim karya An Nawawi, 17/322
Al Mulla Ali Al Qari (Abul Hasan Ali bin Sulthan Muhammad Al Qari, seorang ulama Hanafiyah. “Al Mulla” adalah julukan penghormatan yang biasanya diberikan kepada ulama atau tokoh-tokoh penting, yang biasa digunakan oleh orang Afghanistan, Bukhari dan Parsi. Ali Al Qari lahir di Harrah (Afghanistan) namun tinggal di kota Makkah. Beliau pakar di bidang fikih, hadits, ushul fikih dan tafsir. Wafat pada tahun 1014H.) rahimahullah mengatakan: “Hadits-hadits tentang adzab kubur sangat banyak riwayatnya, dan mencapai level mutawatir dari segi makna. Ahlussunnah sepakat tentang adanya adzab kubur. Berbeda dengan sebagian ahlul bid'ah”. Syarhu Musnadi Abi Hanifah, halaman 368
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: Ketahuilah, madzhab salaful ummah dan para imamnya adalah meyakini bahwa mayit ketika meninggal ia akan mendapatkan nikmat atau diberi adzab (di alam kubur). Dan itu akan dirasakan oleh ruh dan badannya. Dan ruh akan tetap ada setelah berpisah dengan badan, dalam keadaan ruh tersebut mendapat nikmat atau mendapat adzab. Dan terkadang ruh itu bersambungan dengan badannya, sehingga ketika itu ruh dan badan keduanya merasakan nikmat atau adzab Majmu' Al Fatawa Syaikhil Ibni Taimiyah, 4/284
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin(Abu Abdillah Muhammad bin Shalih bin Muhammad bin Sulaiman Al-'Utsaimin, seorang pakar fikih dan ulama besar Ahlussunnah di abad 20. Dilahirkan di kota Unaizah Saudi Arabia. Beliau pernah menjabat sebagai ketua Hai'ah Kibarul Ulama di zamannya.) rahimahullah menjelaskan: “Adzab kubur itu benar adanya, sebagaimana ditegaskan di dalam as-Sunnah dan zahir dari ayat-ayat Al Qur'an, serta ijma' ulama kaum Muslimin. Sehingga ada tiga jenis dalil yang mendasarinya.
Adapun dalil dari as-Sunnah adalah sabda Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam: “Mintalah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur! Mintalah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur! Mintalah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!”. Dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib, hadits no. 3558
Adapun dalil ijma', yaitu para ulama sepakat menganjurkan untuk membaca doa berikut ini dalam shalat: “Aku meminta perlindungan kepada Allah dari adzab Jahannam dan dari adzab kubur”. HR. Al Bukhari no.1377, Muslim no.588, dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu'anhu
Sampai-sampai orang awam yang bukan ahlul ijma' juga menyepakati hal ini. Adapun zahir dari ayat Al Qur'an, semisal firman Allah ta'ala (yang artinya) : “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”” (QS. Ghafir: 46)”. Majmu' Fatawa war Rasail Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, 17/433-434
Nukilan-nukilan di atas secara jelas menunjukkan bahwa para ulama Ahlussunnah ijma' (sepakat) dalam mengimani adanya alam kubur, nikmat kubur, adzab kubur dan fitnah kubur. Tidak ada keraguan di dalamnya sama sekali.
Sumber : Pdf Alam Kubur itu benar adanya (Fawaid KangAswad)
Thank you for nice information. Please visit our web:
BalasHapusGhozi
Daftar Kuliah