Tampilkan postingan dengan label kematian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kematian. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Juni 2022

PERTANYAAN DI ALAM KUBUR

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa semua orang akan mengalami fitnah (ujian) kubur, kecuali para Nabi dan syuhada. Fitnah kubur adalah pertanyaan yang ditanyakan dua Malaikat di alam kubur(Fitnah kubur bukanlah siksa kubur sebagaimana sangkaan sebagian orang. Fitnah kubur berbeda dengan adzab kubur). Barang siapa yang bisa menjawabnya maka ia selamat. Namun yang tidak bisa menjawabnya ia akan binasa. Dalam hadits riwayat Abu Daud yang panjang disebutkan mengenai pertanyaan dua Malaikat di alam kubur dan konsekuensinya setelah melewati pertanyaan tersebut bagi orang mukmin dan orang yang kafir. 

Rabu, 08 Juni 2022

BEBERAPA AKIDAH AHLUSSUNNAH TERKAIT ALAM KUBUR

 KEADAAN MANUSIA DI ALAM KUBUR 

Para hamba di alam kubur ada lima golongan (Diringkas dari Al Hayah Al Barzakhiyyah, karya Syaikh Abdurrahman As Suhaim rahimahullah) : 

Merujuk kepada ahli ilmu dalam memahami dalil

Dalam kasus di atas, ahlul bid’ah mempertentangkan dalil-dalil karena dalam memahami dalil mereka hanya mengandalkan logika semata, sama sekali enggan merujuk kepada penjelasan ulama. Padahal dalam surat Al Imran ayat 7 di atas, Allah telah mengisyaratkan bahwa untuk memahami dalil secara sempurna tanpa menolak sebagian dalil adalah dengan mengembalikannya kepada ahli ilmu yang raasikh (mendalam ilmunya). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, : “Ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan itu tidak saling mendustakan, bahkan saling membenarkan satu sama lain. Ayat-ayat yang kalian pahami, amalkanlah. Ayat-ayat yang kalian tidak pahami, kembalikanlah kepada orang alim yang memahaminyaHR. Ahmad 2/161, dari Abdullah bin Amr bin Al 'Ash radhiallahu'anhu. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Syarhu Al Aqidah At Thahawiyah, hal. 585

Selasa, 07 Juni 2022

Zhanni dan Qath’i itu nisbi

Penilaian qath’i atau zhanni terhadap sesuatu itu nisbi atau relatif. Bagi sebagian orang sesuatu itu qath’i, namun bagi yang lain zhanni. Dalam hal menilai sebuah dalil itu qath'i atau zhanni, relativitas di sini bergantung kepada:

SYUBHAT 4: DALALAH AYAT YANG DIANGGAP MENAFIKAN ADZAB KUBUR ADALAH QATH’I, SEDANGKAN DALALAH AYAT DAN HADITS YANG MENETAPKAN ADZAB KUBUR ADALAH ZHANNI

Dari surat Yasin ayat 52, mereka memahami bahwa jika orang yang mati dikatakan ‘tidur’ setelah ia mati sampai hari kebangkitan, maka tentu tidak ada adzab kubur atau nikmat kubur. Lalu mereka mengatakan bahwa pendalilan ayat ini adalah pendalilan yang qath’i (tegas dan jelas), atau dalalah qath’iyyah117. Sedangkan surat Ghafir (Al Mu’min) ayat 45-46 tentang Fir’aun dan kaumnya setelah matinya mereka dinampakkan neraka setiap pagi dan sore, jika ayat ini digunakan sebagai dalil untuk membenarkan adanya adzab kubur maka pendalilannya tidak qath’i, tidak tegas, belum jelas maksudnya atau dalalah zhanniyyah. Terlebih lagi terdapat perselisihan di antara para ulama apakah yang dimaksud surat Ghafir ayat 45- 46 atau semisalnya itu dirasakan oleh ruh dan jasad atau keduanya sekaligus. Perselisihan ini menambah ketidak-tegasan pendalilan ayat tersebut. Sehingga akhirnya mereka, dengan modal akal mereka, mengambil ayat dengan dalalah qath’iyyah menurut logika mereka, lalu menutup mata (baca: membuang) terhadap dalil yang menurut mereka memiliki dalalah zhanniyyah. Subhanallah! 

SYUBHAT 3: BEBERAPA ULAMA MENILAI HADITS AHAD BERNILAI ZHAN, SEHINGGA MEREKA PUN TIDAK MENGIMANI ADZAB KUBUR

Syubhat ini adalah turunan dari syubhat kedua. Dalam tulisan-tulisan mereka yang menolak adanya adzab kubur, mereka mengutip beberapa pernyataan sebagian ulama ahlussunnah yang menganggap hadits ahad hanya bernilai zhan dan tidak bernilai ilmu. Sehingga mengesankan bahwa sebagian ulama tersebut juga tidak mengimani adanya adzab kubur. Inilah kecurangan mereka dalam berargumentasi. 

Dalil ijma'

 Dalil ijma' 

Ijma para sahabat bahwa khabar ahad itu diterima Lihat Al Kifayah, 43-45; Raudhatun Nazhir 1/268-274; Syarh Kaukab Al Munir, 2/369-375. Di antara dalil ijma ini adalah hadits tentang pindahnya kiblat yang hanya dikabarkan oleh satu orang yang menyampaikan kabar dari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasalallam. Dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu,

Dalil Hadist

Dalil hadits 

Hadits-hadits mutawatir tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus utusan, amil zakat, hakim hanya satu orang saja kepada sekelompok orang. Sebagaimana diutusnya Mua’dz bin Jabal radhiallahu'anhu: “Engkau akan mendatangi kaum yang terdiri dari ahli kitab. Ajaklah mereka untuk bersyahadat ‘Laailaaha Illallah Wa Anna Muhammadan Rasulullah’, jika mereka mau taat, ajarkanlah mereka untuk shalat lima waktu sehari semalam…. HR. Muslim no.19

Wajib beramal dengan hadits ahad adalah ijma para ulama-ulama

 a. Wajib beramal dengan hadits ahad adalah ijma para ulama-ulama 

Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata: “Aku tidak mengetahui adanya fuqaha kaum muslimin yang berselisih pendapat dalam menetapkan khabar ahad, sebagaimana yang baru saja saya jelaskan bahwa hadits-hadits ahad ada pada mereka semuaAr Risalah, halaman 457-458

SYUBHAT 2: HADITS-HADITS TENTANG ADANYA ADZAB DAN NIKMAT KUBUR ADALAH HADITS AHAD, SEDANGKAN HADITS AHAD BUKAN HUJJAH DALAM MASALAH AQIDAH

Penjelasan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah yang sudah kami kutip sebelumnya sudah mewakili dalam menjawab syubhat ini. Ringkasnya, hadits-hadits tentang adanya adzab kubur itu mutawatir(Hadits mutawatir adalah hadits shahih yang diriwayatkan dari banyak jalan sehingga tidak ada kemungkinan semua perawinya bersepakat untuk berdusta. Syarat suatu hadits dikatakan sebagai hadits mutawatir ada 4: 1. Diriwayatkan dari banyak jalan. Walaupun ulama khilaf tentang batasan “banyak” dalam kriteria ini. Sebagian ulama mengatakan 10 jalan, sebagian yang lain mengatakan 20 jalan, 30 jalan, 100 jalan, 200 jalan atau 300 jalan. 2. Banyaknya jalan tersebut terjadi di setiap thabaqah-nya 3. Mustahil terjadinya tawathu' 'ala kadzib (perawi bersepakat untuk berdusta dalam periwayatannya) 4. Sandaran penerimaan khabar adalah secara hissi (secara inderawi). (lihat Taisir Musthalah Hadits, Syaikh Mahmud Ath Thahhan, halaman 19 – 20)) bukan hadits ahad(Hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat untuk disebut sebagai hadits mutawatir. Dengan kata lain, hadits yang tidak mutawatir, maka ia hadits ahad. Menilik pada definisi hadits mutawatir, misalnya jika hadits mutawatir adalah yang diriwayatkan dari 10 jalan, maka hadits yang diriwayatkan dari 9 jalan tergolong dalam hadits ahad. Dan perlu diketahui bahwa hadits ahad berbeda dengan hadits gharib. Hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan dari satu jalan saja. Walaupun memang, hadits gharib termasuk dalam kategori hadits ahad juga.). Sampai-sampai Ibnu Qutaibah (Abu Muhammad Abdullah bin Abdil Majid bin Muslim bin Qutaibah Ad Dainuri. Ia adalah seorang ahli lughah (bahasa Arab) yang terkenal. Beliau belajar hadits dari Ishaq bin Rahawaih, Abu Ishaq Ibrahim Az Ziyadi, Abu Hatim As Sijistany. Ia banyak mengarang kitab yang bermanfaat diantaranya adalah kitab Gharibul Quran, Gharibul Hadits, Uyunul Akhbar, Musykilul Quran, Musykilul Hadits, Kitab I’rabil Qur'anal Ma’arif dan Adabul Katab. Diantara muridmuridnya adalah anaknya, Ja’far Ahmad al Faqih dan Ibnu Dusturaih Al Farisy. Wafat pada tahun 236H.) rahimahullah mengatakan: 

SYUBHAT ALAM KUBUR TIDAK ADA DAN JAWABANNYA #3

 Ayat ke tiga

Allah ta'ala berfirman yang artinya : “Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “Mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)QS. Ar Rum: 55. 

SYUBHAT ALAM KUBUR TIDAK ADA DAN JAWABANNYA #2

 Ayat ke dua

Allah ta'ala berfirman yang artinya: “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang lalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalakQS. Ibrahim: 42

SYUBHAT ALAM KUBUR TIDAK ADA DAN JAWABANNYA #1

 Ayat pertama

Allah ta'ala berfirman yang artinya : “Mereka berkata: “Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya)QS. Yaasin: 52

SYUBHAT ALAM KUBUR TIDAK ADA DAN JAWABANNYA

BEBERAPA AYAT QUR’AN MENUNJUKKAN TIDAK ADANYA ADZAB DAN NIKMAT KUBUR 

Sebelumnya, dalam membahas syubhat ini kita perlu meyakini bahwa Al Qur’an dan hadits itu adalah kebenaran, dan tidak ada kebenaran yang saling bertentangan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya: "“Apakah engkau tidak men-tadabburi Al Qur’an? Andaikan Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah tentu akan banyak pertentangan di dalamnyaQS. An Nisa: 82

Senin, 06 Juni 2022

Dalil adanya Alam Kubur #11

 Akidah tentang adanya alam kubur, adanya adzab kubur, adanya nikmat kubur, adanya pertanyaan Malaikat di alam kubur, adalah akidah yang disepakati oleh para ulama Ahlussunnah, tidak ada khilafiyah di antara mereka. Yang menyelisihi mereka adalah ahlul bid'ah dari kalangan Qadariyah, Mu'tazilah dan Khawarij. 

Dalil Adanya Alam Kubur #10

Dalil ke sepuluh 

Dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i radhiallahu'anhu, ia mengatakan: 

صَلّى رَسولُُ الِ صَلّى اللّهُ عليه وَسَلّمَ علَى جِنَازَة ٍ، فَحَفِظْتُ مِن دُعَائِِهِ وَهو يقولُُ:اللّهُمّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِم ْ نُزُلَهُ وَوَسِعْ مُدْخرَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالَْاءِ وَالثّلْجِ وَالْبعَرَدِ وَنَقِهِ مِنَ الَْطَايَا كَمَا نَقّيْتَ الثّوْبَ الَْبْيَضَ مِنَ الدّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خرَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلً خرَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خرَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخرِلْهُ الَْنّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبعْرِ وَمِنْ عَذَابِ النّارِ 

Dalil adanya Alam Kubur #9

Dalil ke sembilan 

Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu'anha, ia berkata:

اللّهُمّ » أَنّ رَسُولَُ اللّهِ – صلى ال عليه وسلم – كَانَ يَدْعُو فِى الصّلَة ِ إِنِى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبعْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الَْسِيحِ الدّجّالُِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الَْْيَا وَفِتْنَةِ الَْمَاتِ ، اللّهُمّ إِنِى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الَْأْثَمِ وَالَْغْرَم ِ 

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berdoa ketika sedang shalat dengan doa (yang artinya): ‘Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, dari fitnah al masih ad dajjal, dari fitnahnya orang yang masih hidup atau yang telah mati. Ya Allah aku berlindung kepadamu dari dari perbuatan dosa dan hutang’”

dalil ke 10

Dalil adanya Alam Kubur #8

Dalil ke delapan

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu'anhu, ia berkata: “Suatu hari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam pergi ke kebun kurma milik Bani Najjar. Beliau mendengar suara-suara dari orang-orang Bani Najjar yang telah meninggal di zaman Jahiliyah. Mereka sedang diadzab di dalam kuburnya. Kemudian beliau pun keluar dalam keadaan ketakutan dan memerintahkan para sahabatnya untuk berlindung dari adzab kubur” (HR. Ahmad no.14152. Syu'aib Al Arnauth dalam takhrij-nya mengatakan: “Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim”. Demikian juga yang dikatakan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah (no. 3954)).

dalil ke sembilan

Dalil Adanya Alam Kubur #7

Dalil ke tujuh Dari Abu Ayyub Al Anshari radhiallahu'anhu, ia berkata: 

خرَرَجَ رَسُولُُ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ بَعْدَ مَا غَرَبَتْ الشّمْسُ فَسَمِعَ صَوْتًا فَقَالَُ : يَهُودُ تُعَذّبُ فِي قُبعُورِهَا 

Suatu hari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam keluar rumah tatkala matahari telah tenggelam. Beliau mendengar suara-suara

lalu bersabda: “Orang-orang Yahudi sedang diadzab di kuburan mereka””

HR. Al Bukhari no. 1375, Muslim no. 2869

dalil ke 8

Dalil adanya Alam Kubur #6

 Dari Umar bin Khathab radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

 إنّ اليِتَ يُعذّبُ ببعكاءِ أهلِه عليه 

"Sesungguhnya mayit itu diadzab (di dalam kuburnya) ketika keluarganya menangisinya"

HR. Bukhari no. 1304, Muslim no. 929