Udah ane jelaskan sebelumnya (baca disini) walau pun ada sepuluh jenis terapi tetapi tidak semua digunakan dengan kata lain melihat si penderita Autis juga. Terapi ini mendeteksi terlebih dahulu Kelainan perkembangan si penderita dimana. Terapi sangat memerlukan kesabaran karena memang jangka waktunya relative lama.
Dibawah ini 10 jenis terapi yang digunakan untuk mengobati penyakit Autisme Cekidot gan :
1) Applied Behavioral Analysis (ABA)
Terapi ini entah siapa penemunya, tetapi yang mempublikasikannya adalah Ivar O. Lovaas dari UCLA (USA) sehingga disebut juga teori Lovaas. Terapi yang telah lama dipakai dan paling banyak di Indonesia. cara kerja terapi ini dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/ pujian ). Jenis terapi mengukur kemajuan anak itu sampai sejauh mana.
2) Terapi Wicara
Sebagian besar anak Autis kesulitan dalam berbicara atau berbahasa. Ada yang tidak bisa bicara tapi bukan bisu, ada yang bisa bicara tapi tidak sesuai konteksnya, atau ada juga Sering bergumam sendiri. Untuk mengatasi hal inilah dibuat terapi Wicara, agar para penderita Autisme dapat berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
3) Terapi Okupasi
Sebagian besar anak Autis memiliki keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Seperti memegang pinsil dengan benar atau memegang sendok lalu memasukkan ke mulutnya dan sejenisnya. Maka Terapi Okupasi sangat membantu membuat mereka terlatih untuk perkembangan motorik halus.
4) Terapi Fisik
Banyak Penderita Autis yang memiliki otot yang lembek dan keseimbangannya kurang, selain lambat bicara mereka juga lambat untuk jalan. Untuk memperbaiki hal ini maka dilakukan terapi Fisik ( Fisioterapi dan Terapi Integrasi Sensoris).
5) Terapi Sosial
Dalam Hal interaksi anak Autis sangat kurang, mereka bukan tidak mau tapi tidak tau caranya. Mereka tidak tau caranya berinteraksi dua arah, hanya memberi isyarat jika mereka butuh saja seperti menggandeng tangan kita untuk membukakan pintu atau memberikan kita makanan dalam bungkus dengan harapan bungkusnya itu dibuka. Maka untuk membuat mereka bisa berinteraksi dibuatlah Terapi sosial seperti ini, mereka diajari cara bermain bersama teman, para terapis akan mengajarkan mereka cara-caranya dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
6) Terapi Bermain
Anak Autis juga membutuhkan pertolongan dalam bermain. Mereka memang bisa bermain tapi tidak sesuai dengan mainannya cara bermain mereka aneh,permainan yang sama diulang berjam jam. maka seorang terapi akan mengajari mereka dengan teknik-teknik tertentu.
7) Terapi Perilaku.
Anak Autis seringkali merasa frustasi karena banyak yang tidak memahami mereka, mereka ingin mengutarakan kebutuhannya tapi mereka tidak tahu caranya. Mereka sangat sensitive terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran seringkali mereka mengamuk. Seorang Terapist akan mencari latar belakang nya dan mencari solusinya untuk memperbaiki perilaku tersebut.
8) Terapi Perkembangan
Dalam Terapi ini Penderita Autis dipalajari dulu minatnya kekuatannya dan tingkat perkembangannya setelah itu baru ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan intelektual. Terapi ini memilii perbedaan dengan Terapi ABA (nomor 1) yang lebih menekankan pada keterampilan yang spesifik. Floortime, Sonrise dan RDI (Relationship Development Intervention) termasuk dalam kategori Terapi ini.
9) Terapi Visual
Visual artinya penglihatan. Ternyata penderita Autis lebih mudah belajar dengan melihat. Terapi ini mengajarkan dengan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar misalnya dengan metode PECS (Picture Exchange Communication System). Selain dengan gambar-gambar video games juga bisa dipakai untuk terapi ini.
10) Terapi Biomedik
Ini adalah Terapi dari dalam yaitu dengan pengobatan. Taerapi ini dikembangkan oleh DAN (Defeat Autism Now), sekuumpulan kelompok Dokter yang sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala ini diperparah karena gangguan metabolism dan gangguan fungsi otak. Oleh karena penderita autis diperiksa secara intensif dari mulai pemeriksaan darah, urin, kotoran, dan rambut. Semua yang bermasalah diobati, sehingga gangguan otak ini teratasi. Terapi dari dalam dan luar lebih memungkinkan penderita untuk sembuh lebih cepat.
itu dulu gan yang dapet ane sampaikan, semoga para penderita Autis cepat sembuh. amin
wassalam dan tetap mencoret!
artikel ini hasil rangkuman dari berbagai sumber
NB : Artikel ini telah ane kirim ke pihak wuah.com
itu dulu gan yang dapet ane sampaikan, semoga para penderita Autis cepat sembuh. amin
wassalam dan tetap mencoret!
artikel ini hasil rangkuman dari berbagai sumber
NB : Artikel ini telah ane kirim ke pihak wuah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa