Minggu, 17 Oktober 2010

Ten Things I Hate About Watching!


Kok mirip judul film ya, sengaja gan biar rada menarik atau ada yang gak tau  mirip film apa hayoo, --tapi ane yakin agan-agan tahu, klo gak tau juga buruan googling dengan judul diatas tanpa kata “watching”--. Kali ini ane mau berkomentar tentang Tontonan televisi di Indonesia gan, ada 10 hal yang ane tidak suka dari tontonan di Indonesia. Artikel ini bukan untuk memojokkan tapi merupakan Kritik yang membangun, semoga kedepan Tontonan Indonesia lebih bermutu. Amin!

Ayo gan simak bersama-sama, mana tau agan sependapat dengan ane atau tidak. 



1. Masalah Moral.

Banyak sekali tontonan yang seolah-olah mengajarkan kebaikan tapi justru mengajari kepada keburukan. Banyak di Film-film gimana anak membentak orang tuanya, anak yang ngambek karena keinginannya tidak terpenuhi, atau hamil di luar nikah atau bunuh diri saat ada masalah dll. Belum lagi artis-artis yang sering memamerkan belahan dada dan paha nya di hadapan seluruh penonton Indonesia. SELURUH! Bayangkan jika anak anda yang belum cukup umur tapi sudah mengerti akan pendidikan sex, apa jadinya. Bayangkan jika saudara kita yang puber dan memiliki nafsu yang tinggi melihat ini semua. Tontonan seperti ini mengancam moral anak bangsa. Bukankah kita memiliki komisi khusus untuk memantau penyiaran?. Bukankah kita memiliki lembaga untuk men-sensor hal yang buruk dalam tontonan. Kemana dan dimana semua itu? Bukankah jika kita ingin melihat bagaimana Indonesia ke depan maka kita lihat generasi penerus nya seperti apa? –ehm ehm agak serius ane karena ini menyangkut moral

2. Mengangkat tema yang sama

Lagi-lagi kurangnya kreativitas menyebabkan banyak Pihak Siaran TV mengangkat tema yang sama untuk Tontonan Indonesia. Jika yang laku adalah Sinetron Agama maka berduyun-duyun yang lain membuat Film sejenis pada jam tayang yang sama. Jika yang laku acara kompetisi  maka berbondong-bondong membuat acara yang sama. Jika yang laku adalah Tema tentang perselingkuhan, maka muncul tema perselingkuhan yang lainnya. Jika ada acara lagu yang disukai, tak lama dari itu, akan bermunculan seperti jamur acara sejenis. Reality show laku akan muncul Reality show yang lain pada jam tayang yang sama. Sampai kapan bangsa ini akan jadi plagiat?. Tidak malukah kita hanya copy paste?. Atau seumur umur kita mau jadi copy cat?atau kita malah bangga jadi penjiplak?. –klo dalam bahasa Palembang melok-melok bae

3. Design Grafis, Animasi Kurang

Coba perhatikan Iklan dan Film Indonesia pada design grafis atau animasinya. Pada Iklan atau Video Klip Design ini udah bagus, tapi pada perfilman , jarang sekali yang memiliki design grafis. Terkadang Api yang dibuat oleh computer pun sangat memalukan, masih sangat kelihatan efek komputernya, belum menyatu tapi sudah ditampilkan di layar kaca. Kesannya jadi Tontonan di Indonesia jadi murahan, adegan tabrakan mobil akan diperlambat atau tidak diperlihatkan tabrakannya. Belum lagi klo kita bercerita tentang monster-monster hasil animasi Film Indonesia maka hasilnya adalah …(isi sendiri gak enak hati jadinya)

4. Terkesan Asal Jadi

Ane pernah nonton Film Indonesia judulnya “G*****”, sinopsisnya tentang kekacauan waktu. Wah ane sangat bangga dengan ide ini, ide yang sangat cemerlang oleh Putra Bangsa --mudah2an bukan menjiplak--. Tapi pada bagian setengah jalan, bukan hanya kekacauan waktu yang terjadi tapi kekacauan jalan ceritanya. Ane sangat kecewa betapa ide yang cemerlang diakhiri dengan tidak karuan. Jadi terkesan, artis kita dan krunya mau liburan di suatu tempat jadi untuk menghemat agar tidak ada biaya maka mereka membuat film –ini hanya kesan dari ane gan, ane berharap semoga salah karena sampai sekarang ane Cuma bisa nyengir sebagai ungkapan kekecewaan klo ngeliat film ini di rental kaset--. Mungkin ni Film harus denger kata JIKUSTIK “akhirilah ini dengan indah”.

5. Sekuel terlalu panjang

Wah ini lagi gan, mungkin agan-agan masih ingat Sinetron yang dulu sempat HITS, sampe pemain utamanya  udah ganti berapa kali, di cerita nya malahan anaknya si pemeran utama jadi pemeran utama lagi. Yang udah “terlalu” memang gak bagus gan, terkadang ceritanya dipaksakan untuk dipanjangkan. Akhirnya ide-idenya banyak meniru, ide ada anak kembar, atau dikhabarkan meninggal, atau tiba tiba datang pendatang baru mengaku orang tua asli, atau anak yang dipungut, hilang ingatan, pura pura mati dll. Kembali lagi kita harus menjiplak ide-ide tersebut hanya karena ingin memanjangkan jalan cerita.

6. Pemaksaan Karakter

Ini yang paling ane benci gan, terkadang kareakter artinya terlalu dipaksakan.-- Mohon maaf jika berbau agama sedikit--, ada orang nasrani yang jadi Kyai atau sebaliknya. Karakternya terlalu dipaksakan, apakah tidak ada jalan lain selain pemaksaan karakter. Mengapa tidak mencari pemain yang pas dari awalnya. Apakah karena artis atau actor itu lagi booming ?? atau karena bayaran artis itu rendah maka nya artis itu dipake?? –tanya kenapa

7. Dubbing 


Ini gan ane Cuma setuju dubbing untuk Film kartun, karena Film Kartun kan untuk anak anak, klo dikasih teks juga gak bisa baca. Tapi untuk film yang tingkat dewasa, ane lebih setuju gak di dubbing. Dulu awal-awal muncul siaran televisi swasta tahun 1990 an film dubbing jumlahnya sedikit, yang banyak translate teks yang terletak dibawahnya. Positifnya banyak bisa tau arti dari suatu kata bahasa inggris dan pelafalannya seperti “please, Thank You, what, dll”. Nah klo ini di dubbing, kita menjadi terlalu manja, penglihatan kita tidak terasah untuk membaca secara cepat, pendengaran kita pun akan dibuai untuk tidak mendengar pronounciation bahasa asing,  dan klo ada kesalahan kata dalam dubbing, kita akan semakin bingung. – jadi ane lebih setuju untuk film dengan kategori remaja dan dewasa, tidak didubbing--

8. Lipsinc 

Ini yang bikin ane suntuk bin ngantuk, Film Indonesia yang di lipsing. Jadi terkesan seperti sandiwara radio, para pemain Cuma menggerakkan bibir nya aja. Yang lebih parah jika kita berfikir itu adalah Artis Indonesia yang pintar berbahasa Indonesia menggunakan Lipsing dalam film berbahasa Indonesia.jadi ngapain aja ya artis kayak gini, menghapal aja malas, income nya mau lipsing juga mau, -- “malu-malu dong, malu malu dong”—lagu siapa ini ya? lagu T2 klo gak salah--

9. Its all about rating.

Klo rating tu acara tinggi, pihak penyiar terkadang tidak peduli lagi bagaimana bibit, bebet dan bobot tontonan tersebut. Terkadang pembodohan publik pun dilakukan misanya acara Hipnotis, apakah anda yakin hanya dengan menepuk pundak atau melihat api seseorang bisa terhipnotis dengan mudahnya??lalu bicara jujur sejujur-jujurnya. Lalu kenapa para dokter tidak menggunakan nya untuk operasi, dan polisi waktu menginterogasi tidak memakainya juga. Jawabannya adalah karena ini adalah sandiwara, itu adalah program hiburan jadi ya sah-sah aja klo ada sandiwara disitu tanpa menyadari bahwa program itu sudah melakukan kebohongan public. Semua dilakukan karena rating nya tinggi, harus disiarkan tiap hari mumpung laku. –kejar setoran bahasa kerennya--. 

10. Pemaksaan Bakat

Selain Pemaksaan Karakter sering kali Bakat pun dipaksakan. Klo memang berbakat tidak masalah  ini di bakat kan (dipaksakan berbakat). Dia Artis, terus jadi presenter, jadi penyanyi juga dengan suara pas-pasan, jadi produser juga –kadang ada yang mau jadi anggota dewan, bupati, dll gan,--.ingat “The right man on the right place”"tempatkan orang ditempat yang tepat. “ Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya

update gan, menindaklanjuti tambahan dari agan noer (komen dibawah) maka ane tambahin 1 lagi
--Mistik oh Mistik

ketika ane cari gambar dengan kata hantu maka banyak sekali foto-foto yang layak disensor menuju ke arah pornografi -- kenapa gak masang gambar itu aja ya, wkwkwkw, biar lebih tepat sasaran hehhe padahal ada udahng dibalik batu--. Film Indonesia banyak sekali yang berhubungan dengan Mistik, dunia gaib, Hantu-hantu dll. dan anehnya Film ini semakin menjamur, semakin banyak dan seperti gak ada matinya. apakah karena rating ni film tinggi ? atau karena masyrakat memang menyenangi film seperti ? atau ada agenda tersebunyi lainnya? ane gak tau gan. yang pasti Film ini sama sekali gak mendidik, kebanyakan menjerumuskan, terkadang inti film nya hanya 10 atau 15 menit tapi unsur pornografi dan hal yang tidak penting lainnya sampe 1 jam lebih. Belum lagi klo kita bahas hal-hal yang tidak masuk akal didalamnya, dari mulai wajah hantu sampe hantu di siang bolong dan masih banyak hal lainnya . Namun dibalik itu semua Indonesia memang handal bikin Film hantu, menurut ane hantu yang paling serem ya Hantu Indonesia, selain serem juga banyak jenisnya dari mulai Pocong, Genderuwo, Kuntilanak, Suster Ngesot, masih banyak lagi gan mungkin butuh satu artikel buat nyebutin satu-satu. coba bandingkan Hantu Indonesia dengan Vampir, zombi, Drakula mana yang lebih serem wkwww.

Sekian dulu gan, sekali lagi artikel ini dimaksudkan untuk tujuan baik. Wassalam dan tetap mencoret!

Sumber tulisan ; dari ane sendiri gan
Sumber gambar diambil dari berbagai sumber

6 komentar:

  1. sepertinya abg ni pengamat perfilman indonesia,,,,,

    tp smua ada benernya sih,,,,
    makanya males nonton film indonesia,,,
    apalagi yg film hantu,,,
    kesannya kyk film porno,,,

    lanjutkan bg,, :)

    BalasHapus
  2. @noer, betul sekali nur,ntar ku update satu lagi buat mu tentang Film Hantu itu..kemaren belum kepikiran... makasih tambahannya nur

    BalasHapus
  3. oke bg,,,
    tetap semangat untuk terus ngeblog,, :)

    BalasHapus
  4. itu nur udah ku tambahin satu lagi

    BalasHapus
  5. yap,,,bener banget tu bg,,,
    kyknya film hantu indonesia ni ga da yg berbobot,,,
    dan judulnya makin aneh aja kuliat,,,
    seperti contoh:
    * beranak dalam kubur (ngapain jg beranak dalam kubur,lah rumah sakit terdekat jg banyak)
    *bernapas dalam lumpur (kurang kerjaan banget tu)
    *tali pocong perawan (ntah apa mksd dr judul ini)
    *hantu puncak datang bulan (ternyata ga cewek aja yg datang bulan,hantu jg bisa)
    *kain kafan perawan (ga hanya tali pocong aja,rupanya ada kain kafan jg dijadiin film)
    *diperkosa setan (dr judulnya dah bikin males)
    *dendam pocong mupeng (apaan tuh judul,ga ngerti)
    *jeritan kuntilanak (dengar anak tetangga jerit2 aja dah pusing,apalagi jeritan kuntilanak)

    lah,,,kok malah aku yg hapal,,,hahaha,,,

    BalasHapus
  6. wah nur kayaknya dirimu berbakat jadi pembuat film, bikin ide yang kreatif nur misalnya Hantu Bunga Bangkai atau yang lainnya....ditunggu Film hantu buatan mu nur hehe

    BalasHapus

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa