Senin, 27 Juni 2022

Adab Dalam Penyembelihan Hewan

Pertama: Berbuat ihsan (berbuat baik terhadap hewan)    Dari Syaddad bin Aus  , Rasulullah  bersabda,“Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih.”(HR Muslim no. 1955)

Yang dimaksud menyenangkan hewan yang akan disembelih ada beberapa bentuk yang dicontohkan oleh Imam Nawawi : 

  • Menajamkan pisau sehingga hewan cepat untuk disembelih. 
  • Dianjurkan tidak mengasah pisau di hadapan hewan yang akan disembelih. 
  • Tidak boleh menyembelih hewan lantas ditonton oleh hewan lainnya. 
  • Tidak boleh melewatkan hewan yang akan disembelih di tempat penyembelihannya.(Alminhaji Syarh Shahih Muslim, 13:98)

 Kedua: Membaringkan hewan di sisi sebelah kiri, memegang pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan ketika menyembelih 

Membaringkan hewan termasuk perlakuan terbaik pada hewan dan disepakati oleh para ulama. Hal ini   berdasarkan hadits ‘Aisyah : “Rasulullah g meminta diambilkan seekor kambing kibas. Beliau berjalan dan berdiri serta melepas pandangannya di tengah orang banyak. Kemudian beliau dibawakan seekor kambing kibas untuk beliau buat qurban. Beliau berkata kepada ‘Aisyah, “Wahai ‘Aisyah, bawakan kepadaku pisau”. Beliau melanjutkan, “Asahlah pisau itu dengan batu”. ‘Aisyah pun mengasahnya. Lalu beliau membaringkan kambing itu, kemudian beliau bersiap menyembelihnya, lalu mengucapkan,‘Bismillah. Ya Allah, terimalah qurban ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat Muhammad.’ Kemudian beliau menyembelihnya.(HR Muslim no. 1967) 

Ketiga: Meletakkan kaki di sisi leher hewan   

Anas bin Malik berkata, “Nabi Shollallahu alaihi wasallam berqurban dengan dua ekor kambing kibas putih. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher dua kambing itu. Lalu beliau membaca bismillah dan bertakbir, kemudian beliau menyembelih keduanya.”(HR Bukhari No. 5558)

Keempat: Menghadapkan hewan ke arah kiblat

Dari Nafi’, ia berkata, “Sesungguhnya Ibnu Umar tidak suka memakan daging hewan yang disembelih dengan tidak menghadap kiblat.”(HR. ‘Abdur Razaq no. 8585 dengan sanad yang shahih)

Kelima dan Keenam: Mengucapkan tasmiyah (basmalah) dan takbir 

Ketika akan menyembelih disyari’atkan membaca ”Bismillaahi wallaahu akbar”, sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik di atas,“Beliau membaca bismillah dan bertakbir.”(HR. Bukhari No. 5558)

Untuk bacaan bismillah hukumnya wajib namun tidak perlu memakai tambahan Ar-Rahman dan Ar-Rahiim. Adapun bacaan takbir Allahu akbar para ulama sepakat bahwa hukum membaca takbir ketika menyembelih ini adalah sunnah dan bukan wajib. Kemudian diikuti bacaan:

  1. hadza minka wa laka.”(HR. Abu Daud 2795 dan Ibnu Majah no. 3121. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
  2. hadza minka wa laka ’anni atau ’an fulan (disebutkan nama shahibul qurban),” atau
  3. Berdoa agar Allah menerima qurbannya dengan doa, ”Allahumma taqabbal minni atau min fulan (disebutkan nama shahibul qurban).(HR. Muslim no. 1967)


Sumber : E-Book Belajar Qurban Sesuai Tuntunan Nabi (Muhammad Abduh Tuasikal)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa