Para ulama berselisih pendapat mengenai apakah nikmat dan adzab kubur dirasakan manusia oleh ruhnya atau jasadnya, ataukah keduanya sekaligus?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan: “Adzab dan nikmat kubur bisa terjadi pada ruh dan badan sekaligus. Ini adalah kesepakatan ulama Ahlussunnah wal Jama'ah. Terkadang ruh diberi nikmat dan diadzab dalam keadaan terpisah dari badan. Namun terkadang dalam keadaan tersambung dengan badannya, sehingga nikmat dan adzab dirasakan keduanya. Dalam keadaan ini ruh dan badan merasakan yang sama seperti dirasakan ruh ketika bersendirian dari badan.
Lalu apakah mungkin adzab dan nikmat kubur terjadi pada badan saja tanpa dirasakan ruh? Dalam hal ini ada dua pendapat yang masyhur dari para ulama hadits dan sunnah. Dan ada juga pendapat-pendapat yang syadz (nyeleneh) yang tidak dikatakan oleh para ulama Ahlussunnah dan ulama hadits.
Pendapat yang mengatakan bahwa hanya ruh saja yang merasakan nikmat dan adzab sedangkan badan tidak akan merasakannya, ini adalah perkataan orang-orang falasifah (ahli filsafat) yang mereka mengingkari adanya ma'adul abdan (dipulihkannya kondisi jasad manusia setelah mati). Mereka adalah orang-orang yang kufur berdasarkan kesepakatan ulama kaum Muslimin”Majmu' Al Fatawa, 4/282.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan: “Asalnya yang merasakan adalah ruh. Karena hukum-hukum yang terjadi setelah kematian itu untuk ruh. Sedangkan jasad ketika itu sudah mati. Maka kita ketahui jasad mayat tidak memerlukan life support setelah ia meninggal, ia tidak perlu makan dan tidak perlu minum. Bahkan jasad tersebut akan dimakan belatung. Sehingga asalnya yang merasakan ini adalah ruh. Namun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa terkadang ruh itu tersambungkan dengan badannya. Sehingga adzab dan nikmat kubur dirasakan oleh keduanya ... Dengan demikian para ulama mengatakan bahwa terkadang ruh tersambungkan dengan jasadnya. Sehingga adzab kubur dirasakan oleh ruh dan badannya juga. Dan nampaknya ini juga dikuatkan oleh hadits yang Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda di dalamnya: “Sesungguhnya kuburan bagi orang kafir akan disempitkan sehingga meremukkan tulang-tulangnya”(HR. Abu Daud no.4753, An Nasa'i no.2001, Ibnu Majah no.1549. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud). Ini menunjukkan bahwa terkadang adzab itu terjadi pada jasad karena tulang-tulang itu ada pada jasad”(Majmu' Al-Fatawa war Rasail Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, 1/25).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa