Hadits-hadits di atas menunjukkan dengan tegas tentang adanya pertanyaan dari dua malaikat di alam kubur. Dan bahwa pertanyaan di alam kubur terdiri dari tiga pertanyaan:
1. Siapa Rabb-mu?
2. Siapa Nabimu?
3. Apa agamamu?
Imam Abu Ja'far Ath Thahawi135 rahimahullah dalam matan Al Aqidah Ath Thahawiyah beliau mengatakan: “(Kami mengimani) adanya pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur, bertanya tentang Rabb-nya, agamanya dan Nabinya. Sebagaimana khabar yang datang dari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan dari para sahabatnya ridhwanullah 'alaihim”Matan Al Aqidah Ath Thahawiyah, poin ke-80.
Dan pertanyaan-pertanyaan ini tidak bisa dihafal jawabannya dan tidak bisa dicurangi. Yang mampu menjawabnya adalah orang yang benar imannya dan akidahnya terhadap Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah ta'ala: “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan al qauluts tsabit”QS. Ibrahim: 27.
Ibnu Qathan(Abul Hasan Ali bin Al Qathan Al Fasi. Ulama hadits dari Maghrib (Mauritania). Dikenal dengan kitabnya “Bayanul Wahmi wal Iham” yang dipuji oleh para ulama. Beliau wafat pada tahun 628H.) rahimahullah berkata: “Para ulama sepakat bahwa adzab kubur itu benar adanya, dan manusia akan diuji dengan pertanyaan di alam kubur, setelah ruh mereka dikembalikan ke jasadnya. Allah pun akan mengokohkan orang-orang yang Allah cintai (untuk menjawab pertanyaan itu). Dan para ulama sepakat bahwa mereka tidak akan merasakan pedihnya kematian lagi setelah itu. Para ulama Islam dari kalangan Ahlussunnah juga sepakat bahwa adzab kubur itu benar adanya, dan mereka sepakat tentang adanya malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur”(Al Iqna' fi Masail al Ijma', 1/50).
Maka cara agar kita dapat menjawab pertanyaan di alam kubur adalah dengan mengokohkan akidah kita, dengan mempelajari dan mengamalkan ilmu-ilmu akidah dan tauhid, terutama ilmu yang membahas tentang mengenal Allah ta'ala, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, hak-hak-Nya, juga ilmu tentang mengenal Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, namanya, nasabnya, perjalanan hidupnya, hak-haknya, sunnah-sunnahnya, dan juga ilmu tentang agama Islam secara umum. Dan inilah landasan-landasan utama dalam agama Islam.
Oleh karena itu Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah, beliau membuat kitab Al Ushul Ats Tsalatsah yang berisi tentang penjelasan ringkas tentang mengenal Allah, mengenal Islam dan mengenal Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam.
Adapun orang kafir, orang munafik dan orang yang ada keraguan dalam imannya, mereka tidak bisa menjawab pertanyaan di alam kubur dengan benar. Mereka akan mengatakan, “hah.. hah.. saya tidak tahu. Dahulu ketika di dunia saya mendengar orang-orang mengucapkan sesuatu, maka saya ikuti saja”.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Renungkanlah ucapan ““hah.. hah.. saya tidak tahu” ini! Ini menunjukkan bahwa ia seakan-akan teringat sesuatu dan berusaha mengingatnya, namun tidak bisa. Ketika seseorang teringat sesuatu dan tidak bisa menghadirkan ingatan itu, ia akan merasakan kegalauan yang amat sangat, dibandingkan jika ia tidak tahu sama sekali“Syarhu Haditsi Jibril 'alaihissalam, halaman 38.
Lanjutan : Apakah anak kecil yang belum baligh juga ditanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa