Senin, 30 Mei 2022

Tentang Mabuk di Indonesia

Mabuk sudah jadi kebiasaan masyarakat 

Di Indonesia sendiri, mabuk sebenarnya sudah merupakan realita kebiasaan masyarakat. Realita ini telah tergambarkan di berbagai film, apalagi pada film laga. Sebagaimana diungkapkan oleh Redi Panuju, di antara fungsi film adalah menyampaikan informasi berupa opini dan fakta sosial sehingga film itu sebenarnya mencerminkan keadaan masyarakat itu sendiri (Redi, 2019). 

Film-film yang mencerminkan keadaan masyarakat Indonesia bisa dilihat dari adegan mabuk dengan minuman beralkohol, baik sebagai adegan primer atau pelengkap. Adegan mabuk ini bisa dilihat pada film laga seperti Wirosableng 212. Di dalam film tersebut digambarkan pendekar pedang yang meminum tuak yang bisa membangkitkan energi magisnya. Minuman keras belakangan hadir dalam film yang menimbulkan kesan humor, horor, atau berisi penolakan pada minuman beralkohol. Minuman beralkohol bisa pula hadir dalam film untuk menunjukkan lingkungan yang tidak aman, sifat pemabuk yang tidak baik, hingga solusi menghilangkan masalah hidup (Panuju & Susilo, 2018).

Sumber :  E Book Miras Biang Kerusakan (Penerbit Rumaysho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Ilmunya bermanfaat, mohon untuk menyebar 1 kebaikan apa saja ke yang lain, direkomendasikan untuk bersedekah berapapun jumlahnya, semoga ke depan urusannya semakin dipermudah. Jika ingin berpartisipasi dalam amal jariah dengan menyebar kebaikan dan hal positif lainnya, atau mentraktir segelas kopi dapat mengirimkan Donasinya ke Rek BSI 7052259422 an S***** M******. Jazakallah Khairan Katsiraa